RIVIEW JURNAL PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN LEVEL PELAKSANA DI DIVISI OPERASI PT. PUSRI PALEMBANG



RIVIEW JURNAL PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN LEVEL PELAKSANA DI DIVISI OPERASI PT. PUSRI PALEMBANG

Latar Belakang
Perkembangan ekonomi dunia dewasa ini semakin dinamis dan berkembang dalam berbagai bentuk baik industri agronomi, manufaktur maupun industriindustri yang lain nya, akan tetapi dengan adanya arus moneter terbukti bahwa beberapa industri di negara-negara berkembang tidak tumbuh dengan baik. Sebagai negara berkembang indonesia menjadi salah satu dari negara yang terkena dampak dari krisis moneter, banyak terjadi kehancuran sektor riil seperti industri manufaktur pada saat itu terutama dari struktur permodalannya yang menjadi lemah sehingga banyak yang kembang- kempis dalam menjalankan usahanya baik karena sulitnya memperoleh dana untuk modal kerja maupun dana investasi untuk merestrukturisasi mesinmesinnya. Karena keadaan ini terjadi berlarutlarut maka banyak industri yang gulung tikar.
Namun dari sekian banyak dampak negatif yang di timbulkan oleh arus moneter masih ada beberapa industri yang mampu bertahan dari akibat moneter, Pada masa krisis moneter sampai tahun 2002, sektor yang masih bisa bertahan adalah sektor UKM (usaha kecil dan menegah) dan sektor primer yang berbasis pasar ekspor seperti PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang.

Tujuan
·         Mengetahui definisi tentang motivasi kerja.
·         Mengetahui definisi tentang kinerja
·         Mengetahui komponen tentang motivasi kerja.
·         Mengetahui beberapa dimensi kinerja


Landasan Teori

·         Wexley and Yukl (1992 : 75), mengemukakan bahwa motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Oleh sebab itu motivasi kerja biasa disebut pendorong semangat kerja.
·         Vroom (dalam Kreitner & Kinicki 2007 : 247), motivasi adalah mengarahkan dalam memutuskan seberapa besar upaya untuk mengerahkan usaha dalam situasi tertentu.
·         Menurut Bernardin dan Russel (1993) kinerja didefinisikan sebagai catatan tentang hasil yang diperoleh dari fungsi pekerjaan spesifik atau kegiatan tertentu selama kurun waktu tertentu. Menurut Maier, 1965 (dalam As’ad, 2003) mengatakan kinerja sebagai kesuksesan individu dalam menyelesaikan pekerjaannya.
·         Menurut Vroom motivasi adalah hasil dari tiga komponen yaitu :
1) Valence mengacu pada kekuatan preferensi seseorang untuk memperoleh imbalan.
2) Expectancy (harapan) adalah kadar kuatnya keyakinan bahwa upaya kerja akan menghasilkan penyelesaian suatu tugas.
3) Instrumentality menunjukan keyakinan pegawai bahwa akan memperoleh suatu imbalan apabila tugas dapat diselesaikan.
·         Menurut Bernardin & Russel (2003) untuk mengukur kinerja karyawan dapat digunakan beberapa dimensi kinerja, antara lain:
1) Quantity (kuantitas) merupakan produksi yang dihasilkan dapat ditunjukkan dalam satuan mata uang, jumlah unit, atau jumlah siklus kegiatan yang diselesaikan.
2) Quality (kualitas) merupakan tingkatan di mana proses atau hasil dari penyelesaian suatu kegiatan mendekati sempurna.
3) Timeliness (ketepatan waktu) merupakan dimana kegiatan tersebut dapat diselesaikan, atau suatu hasil produksi dapat dicapai.
4) Cost effectiveness (efektivitas biaya) merupakan tingkatan di mana sumber daya organisasi, seperti manusia, keuangan, teknologi, bahan baku dapat dimaksimalkan.
5) Interpersonal impact (hubungan antar perseorangan) merupakan tingkatan dimana seorang karyawan mampu untuk mengembangkan perasaan saling menghargai, niat baik dan kerjasama antara karyawan.


Hipotesis
Pengujian hipotesis statistik menghasilkan thitung = 11,257 > ttabel = 1,970, berarti ada penolakan terhadap H0 atau dengan kata lain menerima H1, hasil ini dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh secaralangsung motivasi kerja terhadap kinerja pada karyawan level pelaksana di Divisi Operasi PT. Pusri Palembang. Dengan nilai koefisien jalur sebesar 0,517. Berdasarkan nilai koefisien jalur tersebut diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 26,68%, dengan arah positif. Nilai koefisien determinasi sebesar 26,68% menunjukan besarnya pengaruh secara langsung motivasi kerja terhadap kinerja, sedangkan arah yang positif menunjukan bahwa karyawan level pelaksana yang memiliki motivasi tinggi, karyawan level pelaksana tersebut akan selalu mencoba melakukan yang terbaik serta bersedia meluangkan waktu dan upaya ekstra untuk melakukan pekerjaannya sehingga akan meningkatkan kinerjanya. Sebaliknya apabila karyawan level pelaksana yang memilki motivasi kerja rendah, karyawan level pelaksana tersebut seringkali tidak mau mencoba melakukan yang terbaik dan jarang meluangkan waktu untuk melakukan pekerjaannya sehingga kinerjanya pun akan rendah.

Sampel
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara motivasi kerja
terhadap kinerja karyawan level pelaksana di Divisi Operasi PT. Pusri Palembang.Teknik sampling
yang digunakan adalah Proporsional Random Sampling. Sampel penelitian sebanyak 250 karyawan level pelaksana.


Metode Penelitian
Metode yang digunakan untuk analisis data dalam hipotesis ini :
·         Alat ukur variabel motivasi kerja menggunakan kuesioner berdasarkan konsep teori Vroom (dalam Rachmayati Eka Safitri, 2009) yang dimodifikasi oleh peneliti disesuaikan dengan kondisi yang ada di lapangan dan tujuan dari penelitian yaitu : valence, expectancy, instrumentality.
·         Teknik analisisnya menggunakan teknik analisis jalur (path analysis) yaitu untuk menerangkan pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung seperangkat variabel. Dalam perhitungan analisis jalur tersebut menggunakan alat bantu komputer melalui program LISREL 8.50.

Hasil
·         Berdasarkan hasil uji terhadap hipotesis yang mengatakan “terdapat pengaruh yang signifikan motivasi kerja terhadap kinerja pada karyawan level pelaksana di Divisi Operasi PT. Pusri Palembang”. Diketahui bahwa besarnya koefisien jalur motivasi kerja terhadap kinerja adalah 0,517.
·         Pengujian dengan t statistik menunjukkan bahwa nilai thitung (11,257) > ttabel (1,970). Hal tersebut mengindikasikan penolakan Ho yang menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan level pelaksana di Divisi Operasi PT. Pusri Palembang ”. Adapun besarnya pengaruh motivasi kerja secara langsung terhadap kinerja adalah sebesar 26,68%.


Comments

Popular posts from this blog

STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP)

Kode Etik, Profesi Insinyur

ETIKA BISNIS