STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP)

BAB I . PENDAHULUAN

Standar Prosedur Operasional

 

a. Pengertian SOP

Hampir setiap lembaga yang ada di Indonesia bahkan di dunia ini memiliki SOP masing- masing. Sekolah, PT, CV, lembaga pendidikan, lembaga keuangan dan lembaga – lembaga yang lain tentu saja juga memiliki SOP. Setiap perusahaan bagaimanapun bentuk dan apapun jenisnya, membutuhkan sebuah panduan untuk menjalankan tugas dan fungsi setiap elemen atau unit perusahaan. Standar Prosedur Operasional (SPO) adalah sistem yang disusun untuk memudahkan, merapihkan dan menertibkan pekerjaan. Sistem ini berisi urutan proses melakukan pekerjaan dari awal sampai akhir.

Standard Operating Procedur atau yang lebih terkenal disebut SOP merupakan kumpulan peraturan yang dibuat untuk mempermudah tugas yang Anda kerjakan. Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah dokumen yang berkaitan dengan prosedur yang dilakukan secara kronologis untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang bertujuan untuk memperoleh hasil kerja yang paling efektif dari para pekerja dengan biaya yang serendah-rendahnya. SOP biasanya terdiri dari manfaat, kapan dibuat atau direvisi, metode penulisan prosedur, serta dilengkapi oleh bagan flowchart di bagian akhir 
Dalam instansi pemerintahan, SOP berfungsi untuk memudahkan para pegawai pemerintahan tersebut bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya di instansinya masing – masing.
Dalam dunia perusahaan dan industri, SOP sangat dibutuhkan supaya setiap karyawan, kepala bagian dan pimpinan perusahaan tersebut mengetahui arah dan tujuan yang hendak dicapai.
SOP yang baik akan akan membuahkan hasil yang baik pula. Jika saat ini Anda bekerja sebagai seorang karyawan di sebuah perusahaan Jasa Keuangan atau koperasi simpan pinjam, maka Anda harus menguasai beberapa SOP antara lain: Sandart Operating Prosedur Pemberian pinjaman kepada nasabah, SOP Penyimpanan uang, SOP pendaftaran nasabah baru dan lain sebagainya.
Berikut beberapa pengertian SOP dari beberapa sumber buku:
1.     Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan panduan yang digunakan untuk memastikan kegiatan operasional organisasi atau perusahaan berjalan dengan lancar (Sailendra, 2015:11).

2.     Menurut Moekijat (2008), Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah urutan langkah-langkah (atau pelaksanaan-pelaksanaan pekerjaan), di mana pekerjaan tersebut dilakukan, berhubungan dengan apa yang dilakukan, bagaimana melakukannya, bilamana melakukannya, di mana melakukannya, dan siapa yang melakukannya.

3.     Menurut Tjipto Atmoko (2011), Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan suatu pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai denga fungsi dan alat penilaian kinerja instansi pemerintah berdasarkan indikator-indikator teknis, administratif dan prosedural sesuai tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan. 

4.     SOP atau standar operasional prosedur adalah dokumen yang berisi serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan administrasi perkantoran yang berisi cara melakukan pekerjaan, waktu pelaksanaan, tempat penyelenggaraan dan aktor yang berperan dalam kegiatan (Insani, 2010:1).
SOP sangat diperlukan oleh siapapun yang bekerja di kantor atau perusahaan apapun.Penyusunan SOP setiap instansi tidak sama. Sebagai contoh, SOP yang dimiliki oleh perusahaan konveksi tentu sangat berbeda dengan SOP yang dimiliki oleh sebuah industri yang bergerak dibidang pembuatan makanan.
Sebab sebuah SOP dibuat dan disusun sesuai dengan jenis bidang dan profesinya. Setiap perusahaan, instansi dan lembaga memliki tujuan yang berbeda- beda. Untuk itu dibutuhkan SOP yang berbeda juga.
b. Tujuan SOP
Tujuan pembuatan SOP adalah untuk menjelaskan perincian atau standar yang tetap mengenai aktivitas pekerjaan yang berulang-ulang yang diselenggarakan dalam suatu organisasi. SOP yang baik adalah SOP yang mampu menjadikan arus kerja yang lebih baik, menjadi panduan untuk karyawan baru, penghematan biaya, memudahkan pengawasan, serta mengakibatkan koordinasi yang baik antara bagian-bagian yang berlainan dalam perusahaan.
1.     Memberikan pedoman, petunjuk, arahan secara umum dan khusus kepada sebuah lembaga, instansi atau perusahaan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Seorang pegawai pasti akan merasa bingung ketika dia mendapat jabatan baru namun dia tidak tahu hal – hal apa yang harus dia kerjakan, tugas – tugas apa yang harus dia selesaikan. Untuk itu, dia memerlukan sebuah SOP yang jelas sesuai tugas dan fungsi jabatannya.
2.     Menciptakan tekad yang kuat dan semangat kerja yang tinggi. Dengan adanya sebuah Standart Operating Prosedur (SOP) yang baik, maka setiap pegawai atau karyawan yang bekerja di perusahaan atau instansi akan memiliki kemauan yang kuat dalam menyelesaikan tugas – tugasnya. Mereka akan tertantang untuk menyelesaikan tuga – tugas mereka tepat waktu dan membuahkan hasil yang baik.
3.     Memperkecil kemungkinan perusahaan atau instansi mengalami SOP disusun supaya instansi atau perusahaan dapat terhindar dari kegagalan dan kebangkrutan.
4.     Merupakan parameter untuk menilai mutu pelayanan. 
5.     Untuk lebih menjamin penggunaan tenaga dan sumber daya secara efisien dan efektif. 

6.     Sebagai dokumen yang akan menjelaskan dan menilai pelaksanaan proses kerja bila terjadi suatu kesalahan atau dugaan mal praktek dan kesalahan administratif lainnya, sehingga sifatnya melindungi suatu instalasi tersebut dan petugas.Sebagai dokumen yang digunakan untuk pelatihan.
7.     Sebagai dokumen sejarah bila telah di buat revisi SOP yang baru.

C. Fungsi SOP
1.    Memperlancar tugas petugas/pegawai atau tim/unit kerja.
2.    Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan.
3.    Mengetahui dengan jelas hambatan-hambatannya dan mudah dilacak.
4.    Mengarahkan petugas/pegawai untuk sama-sama disiplin dalam bekerja.
5.    Sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin.
D. Manfaat SOP
SOP atau yang sering disebut sebagai prosedur tetap (protap) adalah penetapan tertulis mengenai apa yang harus dilakukan, kapan, dimana dan oleh siapa dan dibuat untuk menghindari terjadinya variasi dalam proses pelaksanaan kegiatan oleh pegawai yang akan mengganggu kinerja organisasi (instansi pemerintah) secara keseluruhan. SOP memiliki manfaat bagi organisasi antara lain (Permenpan No.PER/21/M-PAN/11/2008):
1.     Sebagai standarisasi cara yang dilakukan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan khusus, mengurangi kesalahan dan kelalaian. 
2.     SOP membantu staf menjadi lebih mandiri dan tidak tergantung pada intervensi manajemen, sehingga akan mengurangi keterlibatan pimpinan dalam pelaksanaan proses sehari-hari. 
3.     Meningkatkan akuntabilitas dengan mendokumentasikan tanggung jawab khusus dalam melaksanakan tugas. 
4.     Menciptakan ukuran standar kinerja yang akan memberikan pegawai. cara konkret untuk memperbaiki kinerja serta membantu mengevaluasi usaha yang telah dilakukan. 
5.     Menciptakan bahan-bahan training yang dapat membantu pegawai baru untuk cepat melakukan tugasnya.
6.     Menunjukkan kinerja bahwa organisasi efisien dan dikelola dengan baik. 
7.     Menyediakan pedoman bagi setiap pegawai di unit pelayanan dalam melaksanakan pemberian pelayanan sehari-hari. 
8.     Menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas pemberian pelayanan. 
9.     Membantu penelusuran terhadap kesalahan-kesalahan prosedural dalam memberikan pelayanan. Menjamin proses pelayanan tetap berjalan dalam berbagai situasi. 

E. Prinsip-prinsip SOP 
Dalam PERMENPAN PER/21/M-PAN/11/2008 disebutkan bahwa penyusunan SOP harus memenuhi prinsip-prinsip antara lain: kemudahan dan kejelasan, efisiensi dan efektivitas, keselarasan, keterukuran, dimanis, berorientasi pada pengguna, kepatuhan hukum, dan kepastian hukum.
1.     Konsisten. SOP harus dilaksanakan secara konsisten dari waktu ke waktu, oleh siapapun, dan dalam kondisi apapun oleh seluruh jajaran organisasi pemerintahan.
2.     Komitmen. SOP harus dilaksanakan dengan komitmen penuh dari seluruh jajaran organisasi, dari level yang paling rendah dan tertinggi.
3.     Perbaikan berkelanjutan. Pelaksanaan SOP harus terbuka terhadap penyempurnaan-penyempurnaan untuk memperoleh prosedur yang benar-benar efisien dan efektif.
4.     Mengikat. SOP harus mengikat pelaksana dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur standar yang telah ditetapkan. 
5.     Seluruh unsur memiliki peran penting. Seluruh pegawai peran-peran tertentu dalam setiap prosedur yang distandarkan. Jika pegawai tertentu tidak melaksanakan perannya dengan baik, maka akan mengganggu keseluruhan proses, yang akhirnya juga berdampak pada proses penyelenggaraan pemerintahan.
6.     Terdokumentasi dengan baik. Seluruh prosedur yang telah distandarkan harus didokumentasikan dengan baik, sehingga dapat selalu dijadikan referensi bagi setiap mereka yang memerlukan.
F. Keuntungan menggunakan SOP
1.     Aturan main dalam perusahaan menjadi lebih jelas karena perusahaan memiliki acuan operasional yang baku.
2.     SOP yang baik akan menjadi pedoman bagi pelaksana sebagai alat komunikasi dan pengawasan terhadap pekerjaan agar dapat dilaksanakan secara efisien dan konsisten.
3.     Aktivitas operasional akan lebih lancar karena setiap karyawan menjalankan fungsinya masing-masing dan mengetahui dengan jelas apa yang menjadi tanggungjawabnya
4.     Dokumen yang digunakan sudah standar, sehingga memudahkan setiap karyawan untuk mengingatnya. Terutama bila perusahaan tersebut besar dan memiliki banyak anak perusahaan kemungkinan seorang karyawan yang dimutasi akan mudah untuk beradaptasi (bisa menjadi salah satu alat training).
5.     Image perusahaan akan meningkat karena rapi secara administrasi.
6.     Langkah kedepannya akan mempermudah perusahaan dalam memperoleh ISO (International Organization for Standarization)




G. Format SOP
1.     Nama modul
2.     Tujuan
3.     Ruang lingkup
4.     Referensi/Pedoman
5.     Sarana
6.     Prosedur kerja
7.     Flowchart : menggambarkan sebuah algoritma yang terstruktur dan mudah dipahami oleh orang lain. Diagram alir ini akan menunjukkan alur di dalam program secara logis, dibutuhkan sebagai alat komunikasi dan dokumentasi, digambarkan dengan orientasi dari atas ke bawah. Setiap kegiatan dalam diagram alir dinyatakan secara eksplisit, dimulai dari satu Start dan berakhir pada satu atau lebih Terminal/ Akhir serta menggunakan penguhubung (Connector) dengan label untuk menunjukkan keterhubungan antar path terputus/terpotong: misalnya ganti halaman.
Kapan SOP dibuat ?
1.     Sebelum suatu pekerjaan dilakukan, SOP harus sudah ada.
2.     Digunakan untuk menilai apakah pekerjaan tersebut sudah dilakukan dengan baik atau tidak .
3.     Saat pengujian SOP sebelum dijalankan (1-2 bulan trial).
4.     Jika ada perubahan langkah kerja, misal adanya mesin baru, peralatan baru, tambahan pekerja, lokasi berbeda, dan semua yang mempengaruhi lingkungan kerja.
Jenis SOP
1.     Sederhana, dengan langkah – langkah yang ringkas dan hanya memerlukan sedikit keputusan
2.     Hirarki, dengan langkah-langkah yang rinci, panjang, konsisten
3.     Flowchart berisi banyak keputusan-keputusan atau pertimbangan-pertimbangan
Bentuk SOP
1.     Dokumen tertulis
2.     Diagram atau alur kerja (flow chart)

Untuk siapa SOP dibuat ?
1.     SOP menjadi pedoman bagi para pelaksana pekerjaan dalam hal ini karyawan perusahaan dari level terbawah hingga manager.  SOP akan berbeda untuk pekerjaan yang dilakukan secara sendirian, pekerjaan yang dilakukan secara tim dan untuk pengawasan pekerjaan tersebut.                                                                                                
2.     Manager menggunakan SOP untuk memastikan agar setiap orang mengikuti langkah-langkah yg sama setiap kali menjalankan prosedur

Siapa pembuat SOP ?
Idealnya pembuatan SOP ditangani oleh Departemen tersendiri karena SOP harus selalu direview atas sistem yang sudah ada serta perlu adanya pengembangan atas sistem tersebut. Departemen tersendiri yang menangani SOP tersebut ditujukan untuk menjamin independensi yang mementingkan sisi perusahaan dan internal kontrol serta mampu menjadi mediator antar departemen agar operasional perusahaan dapat berjalan lancar.
Secara ideal SOP disusun oleh satu tim yang terdiri dari Penulis SOP (author), Pelaksana di lapangan (employee), Pengawas lapangan (supervisor), Atasan pengawas (manager).

Langkah Dalam Menyusun SOP
1.    Melakukan identifikasi terhadap jenis-jenis SOP yang dibutuhkan dalam perusahaan tersebut, serta mengidentifikasi pihak-pihak mana saja yang terkait dalam setiap SOP
2.    Membuat SOP yang dibutuhkan. Banyak panduan SOP yang bisa dipergunakan yang pada intinya mencakup penjelasan mengenai jenis pekerjaan serta prosedur pekerjaan yang harus diikuti.
3.    Memberikan SOP kepada pimpinan serta kepada semua pihak yang terkait.
4.    Menyimpan SOP dari masing-masing pekerjaan dalam file tersendiri.
5.    Melakukan revisi secara teratur untuk menyesuaikan dengan berbagai perubahan yang ada di perusahaan tersebut atau disesuaikan dengan perkembangan tekhnologi atau sistem yang ada.
Hambatan – hambatan dalam penyusunan SOP
1.    Hambatan Organisasional, misal seperti aspek dari gaya manajemen, fleksibilitas organisasi,  jumlah lapisan jabatan/panjangnya birokrasi, Jumlah rentang kendali jabatan, pola komunikasi dalam organisasi, kualitas SDM, dan Budaya Organisasi.
2.    Hambatan Operasional, yaitu karaktersitik operasional mencakup Jenis kegiatan, ciri-ciri produk atau jasa, Budaya Masyarakat, Kemapanan Operasional;  Keterikatan terhadap peraturan pemerintah, dan Ukuran Operasional mencakup Kontrol Internal untuk Organisasi besar dan operasional yang luas yang berbeda standar.
3.    Hambatan Manajerial, misalnya Visi, Misi, dan strategi organisasi, Dukungan Manajerial, Pengawasan Manajerial yaitu perubahan bisnis atau lingkungan bisnis;  dan tekanan Manajerial.
4.    Hambatan Personal, misal  tidak memiliki kemampuan dalam mengikuti perubahan, tidak memiliki motivasi, dan memiliki kepentingan pribadi



Kriteria Manual SOP
1.    Spesifik, yaitu penyusunan SOP harus khas dan detail,  sesuai dengan kebutuhan organisasiPenyusunan SOP harus dilakukan   observasi terhadap organisasi secara rinci dan lengkap, mengenai: Struktur Organisasi, struktur pengambilan keputusan, lingkup dan cakupan bisnis atau aktivitas organisasi, kekhasan operasional, kekhususan administratif, dan peraturan-peraturan yang mengikat.
2.    Lengkap prosedur tertentu dan lengkap untuk prosedur yang dibutuhkan.
3.    Jelas dan mudah dipahami, dapat dicerna dengan baik, Tidak menimbulkan banyak tafsiran.
4.    Layak Terap (Applicable), dapat diaplikasikan dengan baik terutama karena ada dukungan manajemen dan budaya organisasi.
5.    Controllable, dapat dipahami oleh organisasi dan semua unsur organisasi.
6.    Layak Audit
7.    Layak Ubah (Changeable and flexible), mampu mengantisipasi perubahan (bisnis atau aktivitas) dan perubahan lingkungan organisasi.

Pembuatan SOP
1.    Selalu bayangkan siapa pengguna SOP
2.    Sebelum mulai menulis, putuskan apa tujuan dari prosedur tsb
3.    Gunakan prinsip “Ceritakan apa yang akan Anda ceritakan, kemudian ceritakan”
4.    Buatlah sebuah panduan sebelum menulis SO (buat daftar topik yg harus dibicarakan, kemudian kelompokkan)
5.    Jelas dan ringkas: hindari kalimat yg panjang
6.    Komplit: semua informasi penting yg digunakan untuk menjalankan kegiatan
7.    Obyektif: berisikan fakta, bukan pendapat
8.    Koheren: menunjukan alur dan urutan langkah utk menjalankan kegiatan
9.    Mulailah dengan kata kerja dan hindari kalimat pasif
10. Buat draft terlebih dahulu
11. Koreksi draft setelah 24 jam. Perhatikan apa dikatakan oleh setiap kalimat, kemudian perbaiki
12. Perhatikan kebosanan Anda sendiri ketika membuat SOP. Jika Anda merasa bosan, maka hal yg sama akan dirasakan oleh pembaca
Kesuksesan Penerapan SOP
Kesuksesan perusahaan dalam mengaplikasian SOP dipengaruhi oleh beberapa aspek, meliputi :
1.    Support dari semua departemen, karena SOP umumnya melibatkan banyak aktivitas lintas Departemen, maka seharusnya setiap Kepala Departemen menmberikan support penerapan SOP tersebut di Departemen masing-masing,  memberikan pengarahan dan instruksi kepada bawahannya untuk pengaplikasian SOP.


2.    Komitmen pimpinan perusahaan, karena SOP ini produk bersama yang disusun melibatkan seluruh lapisan golongan dalam perusahaan dan disetujui oleh para pimpinan perusahaan maka komitmen para pimpinan di perusahaan untuk tetap menjaga kelangsungan SOP  sangatlah penting dan menjadi kunci utama keberhasilan penerapan SOP.  SOP dibuat untuk dijalankan bersama dan tidak ada perlakukan spesial untuk karyawan tertentu dalam pelaksanaannya. Bila terdapat pengecualian maka akan dimasukan dalam hal pengecualian yang diatur pula pelaksanaanya dalam SOP.

Setelah dibuat dan disusun bersama, setiap orang yang ada di perusahaan atau instansi tersebut wajib mematuhi SOP yang telah ada. Jika ada salah satu atau beberapa pegawai yang bekerja namun tidak mematuhi Standart Operating Prosedur yang telah dibuat maka instansi tersebut tidak akan meraih pencapaian yang maksimal.

SOP harus dijalankan oleh siapapun dan dalam kondisi bagaimanapun. Jika ada salah satu pegawai ynag kurang konsisten terhadap SOP, maka pimpinan harus memberitahu dan memberikan teguran. Hal ini penting supaya, semua pekerjaan dapat berjalan dengan lancar dan tertib.
Jika seorang karyawan tidak mau mematuhi SOP dan berulang kali melanggar SOP, maka pihak pimpinan harus dapat bertindak tegas dengan memberikan surat PHK atau Pemutusan Hubungan Kerja kepada karyaan tersebut.







                                                                                   




           
                                                                                                                                   
BAB II . ISI
SOP PT. INDOFOOD
PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk.
PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk. merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri makanan dan minuman. Perusahaan ini merupakan salah satu cabang perusahaan yang dimiliki oleh Salim Grup dan bergerak sebagai perusahaan terkemuka dalam produksi mie instant dan makanan olahan lain di Indonesia.
Pada awal mulanya, PT Indofood didirikan pada tanggal 14 Agustus 1990 oleh Sudono Salim dengan nama PT Panganjaya Intikusuma, yang kemudian pada tanggal 5 Februari 1994 dilakukan penggabungan beberapa anak perusahaan yang berada di dalam ruang lingkup Indofood grup, sehingga PT Panganjaya Intikusuma ini berganti nama menjadi PT Indofood Sukses Makmur tbk. Perusahaan ini telah mengekspor produksi makanannya hingga ke Asia, Australia, dan Eropa.
Pada beberapa dekade terakhir, Indofood telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan mengadakan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, dimulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di pasaran.
Divisi mie instant merupakan divisi terbesar di Indofood grup dan pabriknya tersebar di 15 kota di Indonesia. Hal ini bertujuan agar produk yang dihasilkan cukup dan mampu untuk didistribusikan secara merata di seluruh kota, sehingga produk dapat diterima oleh konsumen dalam keadaan segar dan mendukung program pemerintah melalui pemerataan tenaga kerja lokal.                                                                                                                                                                                                                                         
Adanya permintaan yang semakin meningkat menyebabkan PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk. mengeluarkan kebijakan untuk meningkatkan kapasitas produksi dengan mendirikan pabrik II. Pada tanggal 5 Februari 2004, PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk. memperoleh sertifikasi dari badan akreditasi SGS International of Indonesia. Hal ini ditunjukkan melalui slogan yang terdapat pada logo Indofood “The Symbol of Quality Foods” atau “Lambang Makanan Bermutu” yang mengandung konsekuensi bahwa hanya produk bermutulah yang dihasilkan. Produk bermutu tidak hanya diproduksi dari bahan baku pilihan, melainkan juga diproses secara higienis serta memenuhi unsur kandungan gizi dan halal. PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk. memiliki orientasi pasar, dimana produksi yang dilakukan oleh perusahaan disesuaikan dengan kebutuhan kosumen, baik dalam segi kuantitas maupun kualitas produk.
a. Visi dan Misi Company
Visi PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk. adalah “Menjadi perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan pangan dengan produk bermutu, berkualitas, aman untuk dikonsumsi, dan menjadi pemimpin di industri makanan”.
Misi PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk. adalah “Menjadi perusahaan transnasional yang dapat membawa nama Indonesia di bidang industri makana                                                                                                                         
                                                   
b. Struktur Organisasi
Struktur organisasi PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk. adalah Struktur Unit Bisnis Strategi (SBU) karena PT Indofood mengelompokkan divisi-divisi yang sama ke dalam wewenang dan tanggung jawab untuk setiap unit kepada seorang kepala divisi yang secara langsung memberikan laporan kepada direktur eksekutif. Berikut merupakan struktur organisasi PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk. :






1.     Direktur Utama
Perseroan dipimpin oleh seorang direktur utama yang dibantu oleh delapan angota direksi lainnya dalam mengelola usaha perseroan. Direktur utama bertanggung jawab dalam mengembangkan arahan strategis perseroan dan memastikan bahwa seluruh target dan tujuan dapat tercapai.
2.     Direksi
Direksi bertugas untuk membantu Direktur Utama dalam mengelola usaha perseroan.
3.     Dewan Komisaris
Dewan Komisaris memiliki tugas utama untuk mengawasi direksi dalam menjalankan kegiatan dan mengelola perseroan.
4.     Komite Audit
Komite Audit dibentuk dan disusun untuk memenuhi ketentuan dalam peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Misi Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk. dalam menjalankan peran pengawasan dengan mengkaji laporan keuangan perseroan.
5.     Audit Internal
Audit internal bertanggung jawab untuk mengevaluasi efektifitas sistem pengendalian internal Indofood, memastikan bahwa seluruh prosedur telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan tepat waktu, serta memastikan reliability informasi operasional dan keuangan serta kepatuhan atas ketentuan dan kebijakan perseroan. Di samping itu, Audit Internal juga bertanggung jawab kepada direksi dan bertugas untuk melaksanakan audit dan mengawasi operasi perseroan untuk memberikan keyakinan bahwa pengelolaan di semua tingkatan telah dilaksanakan secara baik. Audit Internal secara berkala disampaikan kepada anggota komite audit direksi.
6.     Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan bertugas sebagai penghubung antara perseroan dengan institusi pasar modal, pemegang saham, dan masyarakat. Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab untuk memastikan kepatuhan pada peraturan dan ketentuan pasar modal, memberikan saran kepada direksi tentang perubahan peraturan, serta mengatur pertemuan direksi.
7.     Manajemen Operasional
Setiap Manajer Operasional bertanggung jawab kepada direksi atas setiap kegiatan operasional perusahaan, mengkoordinir kegiatan operasional, serta sebagai penentu kebijakan operasional. Divisi pada Manajemen Operasional antara lain adalah Divisi Mie Instan, Divisi Packaging, Divisi Dairy, Divisi Nutrisi dan Makanan Khusus, Divisi Snack Foods, Divisi Food Seasonings, Divisi Internasional, Divisi Bogasari, Divisi Agribisnis, dan Divisi Distribusi.
8.     Manajemen Korporasi
Setiap Manajemen Korporasi memiliki fungsi masing-masing sebagai pengelola kegiatan perseroan. Divisi pada Manajemen Korporasi antara lain adalah Divisi Treasury, Divisi Controller, Divisi Central Marketing, Divisi Corporate Purchasing, Divisi Investor Relations and Corporate Secretary, Divisi CHR and CPR, Divisi Legal, Divisi Corporate Internal Audit, Divisi Research and Development, dan Divisi Information Technology.
9.     Investor Relations
Investor Relations memiliki tanggung jawab utama untuk mengkomunikasikan secara proaktif kinerja keuangan perseroan maupun informasi lainnya secara konsisten dan transparan kepada analisis maupun investor.
10. Pengendalian Internal dan Manajemen Resiko
Manajemen Indofood bertanggung jawab dalam pembentukan dan penerapan pengendalian internal yang memadai, perkiraan resiko, dan pengelolaan resiko melalui sistem yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi manajemen dan direksi.
c. Standard Operating Procedure (SOP)
  • Deskripsi
PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk. mengelola seluruh tahapan proses produksi makanan, dimulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang siap untuk dijual kepada konsumen. SOP Proses Bisnis PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk. adalah sebagai berikut :
1.     PT Indofood memiliki perkebunan yang bekerja sama dengan para petani untuk mengelola hasil pertanian atau perkebunan yang akan dijadikan sebagai bahan baku untuk memproduksi berbagai produk.
2.     Hasil dari pertanian atau perkebunan tersebut kemudian diolah menjadi bahan baku yang siap untuk diproduksi di pabrik Indofood, sehingga menjadi produk jadi yang siap untuk dipasarkan.
3.     Di pabrik Indofood, produksi semua bahan baku diolah sebaik mungkin agar menjadi produk yang berkualitas tinggi. Di pabrik Indofood tidak hanya terdapat kegiatan produksi, namun juga kegiatan research yang berfungsi untuk mengendalikan komposisi-komposisi yang digunakan dengan cara mengambil sampel secara random dan menelitinya dalam sebuah ruangan laboratorium untuk memastikan bahwa produk tersebut telah layak untuk dipasarkan sebagai produk yang berkualitas.
4.     Pengemasan dilakukan di dalam pabrik, dimana semua bahan baku yang telah diolah dan menjadi produk jadi kemudian disortir ke dalam ruangan pengemasan. Selanjutnya, tenaga kerja yang memiliki kemampuan tinggi akan mengemas produk secara cepat dan baik.
5.     Distribusi merupakan komponen utama dalam kegiatan operasional PT Indofood sebagai perusahaan Total Food Solutions. PT Indofood tidak memiliki gudang penyimpanan di dalam pabriknya. Setiap delapan jam sekali, produk jadi yang telah dikemas langsung didistribusikan kepada outlet ritel atau pasar tradisional. Melalui jaringannya yang luas, PT Indofood menjamin pendistribusian produk ke wilayah-wilayah dilakukan secara baik dan dalam waktu sesingkat mungkin, serta ketersediaan produk-produk Indofood di hampir seluruh pelosok nusantara.
6.     Pada tahap akhir, produk yang telah didistribusikan dari pabrik kini telah tersedia di outlet ritel serta pasar tradisional yang berada di setiap wilayah. Kegiatan transaksi jual beli dapat dengan mudah terjadi, karena sistem pendistribusiannya yang luas sehingga memudahkan konsumen untuk menemukan produk Indofood.













  • Flow Diagram
SOP Proses Bisnis PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk. dapat digambarkan dalam Flow Diagram sebagai berikut :
 






BAB III . PENUTUP
Kesimupulan
Setiap bisnis atau usaha tentunya memiliki rangkaian proses pada tiap pekerjaan. Proses pada pekerjaan ini harus dirancang dan dikembangkan dengan baik. Hal ini untuk menghindari kecelakaan atau kerusakan selama pekerjaan itu dilaksanakan. Untuk itu perlu dibuat suatu prosedur tetap yang bersifat standar, sehingga siapa saja, kapan saja dan dimana saja dilakukan langkah-langkahnya tidak berubah. Prosedur ini dirasa perlu apalagi dengan perkembangan perusahaan dan kompleksitas bisnis serta dinamika yang ada. Prosedur yang bersifar standar itu juga sebagai tindakan antisipasi agar sumber daya manusia (karyawan) baik yang baru maupun yang lama dapat menjalani pekerjaan mereka sesuai prosedur.
Intinya, SOP mengatur bagaimana proses pekerjaan dilakukan, siapa yang harus mengerjakan, siapa yang bertanggung jawab, siapa yang memberi persetujuan, kapan dilakukan, dokumen apa yang harus disiapkan dan keterangan pendukung lainnya. Pada dasarnya, SOP merupakan sebuah alat manajemen untuk membuat keseragaman pola bisnis, keseragaman pola kerja dan keseragaman kualitas dari sebuah proses atau produk yang akan dibuat atau laksanakan. SOP sangat dibutuhkan dalam perusahaan sebagai pedoman dalam melakukan suatu proses pekerjaan. Bisa dibayangkan, tanpa pedoman yang baku (SOP) tentunya akan menimbulkan kebingungan di antara karyawan. Permasalahan yang ada dapat saja tidak hanya terjadi satu atau dua kali, namun muncul berulang-ulang. Karyawan maupun pimpinan yang sudah sibuk dengan pekerjaan masing-masing biasanya tidak memiliki cukup waktu untuk mengurusi problem yang terjadi di dalam unit bisnisnya. Padahal, problem yang selalu terjadi berulang-ulang, dapat disebabkan adanya kesalahan dalam prosedur kerja dan hal itu hanya dapat diperbaiki dengan cara mendesain ulang SOP yang sudah ada. Pentingnya SOP membuat perencanaan dan pembuatan SOP yang baik sangat dibutuhkan demi membawa perusahaan ke arah yang lebih baik.

Daftar Pustaka



Comments

Popular posts from this blog

Kode Etik, Profesi Insinyur

ETIKA BISNIS