Review Jurnal Analisis Rantai Pasok dan Pemasaram Biji Kopi di Sumatra Barat
Review jurnal
Judul : ANALISIS RANTAI
PASOK DAN PEMASARAN BIJI KOPI DI SUMATERA BARAT
Jurnal : Fakultas Teknologi
Pertanian Universitas Andalas Padang
Volume & Halaman : -
Tahun : -
Penulis : Gunarif Taib dan
Purnama Dini Hari
Reviewer : Sindy Kartika Devi -
37416054
Tanggal : 1 Oktober 2019
Tujuan Penelitian :
Rantai
pasok pada pemasaran produk pertanian sangat mempengaruhi tingkat keuntungan yang
diperoleh petani sebagai produsen. Karena itu petani kopi harus mampu menyesuaikan
diri, atau mempunyai alternatif lain dalam pemasaran biji kopi yang dihasilkannya.
Untuk itu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menganalisis rantai pasok
dan pemasaran biji kopi.
Subjek Penelitian :
biji
kopi; keuntungan mutu; pemasaran; rantai pasok
Metode Penelitian :
1.
Waktu dan Tempat
Dilakukan di
beberapa sentra produksi kopi di Sumatera Barat yaitu, Kabupaten Solok,
Kabupaten Agam, Kabupaten Pesisir Selatan dan Kabupaten Lima Puluh Kota.
2.
Jenis Data dan
Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah berupa
data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara
mendalam, selain itu juga dilakukan observasi lapangan. Data sekunder diperoleh
dari studi literatur, penelusuran internet, jurnal serta dokumen pendukung
lainnya dari institusi terkait yang relevan
3. Teknik Analisis Data
Data yang terkumpul terlebih dahulu divalidasi
Hasil Penelitian :
Rantai
Pasok pada pemasaran biji kopi berbeda pada beberapa daerah. Pada daerah yang memiliki
industri pengolahan kopi bubuk maka petani bisa menjual biji kopinya ke
industri tersebut. Pada rantai pasok terdapat tiga alur yaitu alur barang, alur
informasi dan alur uang. Alur barang arahnya dari hulu ke hilir, awalnya dari
produsen bahan baku (petani) selanjutnya dijual ke pedagang atau pabrik. Alur
uang arahnya dari hilir ke hulu, misalnya dari pedagang ke petani atau dari
pabrik ke pedagang. Sedangkan arus informasi bisa dari hulu ke hilir atau
sebaliknya dari hilir ke hulu. Informasi tentang harga biasanya dari hilir ke
hulu, misalnya informasi harga dari pabrik ke pedagang, atau dari pedagang ke
petani. Bisa juga alur informasi dari hulu ke hilir seperti informasi tentang
kondisi atau spesifikasi kopi dari petani ke pedagang. Jenis kopi yang banyak ditanam
di Sumatera Barat adalah kopi robusta dan kopi arabika. Kopi ini sangat
potensial untuk dikembangkan karena mempunyai prospek pasar yang sangat baik di
pasaran internasional. Mutu biji kopi dipengaruhi oleh pengelolaan lahan dan
tingkat kematangan biji waktu dipanen. Sebagian kebun kopi di Sumatera Barat
merupakan kebun yang sudah lama kemudian dilanjutkan pemeliharaannya secara
turun temurun. Faktor penting yang menentukan jalur pemasaran biji kopi yang
dipilih oleh petani adalah sebagai berikut: jumlah produksi (dengan bobot
0,4322), mutu biji kopi (0,3347), harga jual (0,1977) dan keberadaan industri
pengolahan bubuk kopi (0,0354).
Kelebihan :
Kebun
kopi yang hasil panennya untuk pasaran ekspor sudah memperhatikan tingkat kematangan
buah waktu panen, sehingga aroma kopi bubuk yang dihasilkan lebih baik bila dibandingkan
dengan kopi yang dijual di pasaran lokal. Bubuk kopi dengan aroma yang lebih
baik ini disukai oleh konsumen di luar negeri khususnya di negara Malaysia. Ekspor
kopi dari Sumatera Barat ke Malaysia sangat dipengaruhi oleh Indeks Revealed
Comparative Advantage
Kekurangan :
Biaya
yang dikeluarkan pedagang diantaranya adalah biaya untuk pengemasan biji kopi,
biaya transportasi yang meliputi biaya muat, biaya angkut dan biaya bongkar.
Analisis ini dilakukan di beberapa sentra produksi kopi di Sumatera Barat
Tanggapan :
Jurnal
ini merupakan penelitian yang cukup signifikan karena dalam pembahasan dan
isinya menyangkut hal atau kejadian yang terjadi secara nyata dalam kehidupan
sehari-hari. Dan penjabarannya pun jelas dan informatif.
Comments
Post a Comment