Lapangan Banteng





       Lapangan Banteng, dulu bernama Waterlooplein bahasa Belanda: plein = lapangan yaitu suatu lapangan yang terletak di Weltevreden, Batavia; tidak jauh dari Gereja Katedral Jakarta. Pada masa itu, Lapangan Banteng dikenal dengan sebutan Lapangan Singa karena di tengahnya terpancang tugu peringatan kemenangan pertempuran di Waterloo, dengan patung singa di atasnya. Pertempuran Waterloo tersebut terjadi tanggal 18 Juni 1815 di dekat kota Waterloo, yaitu sekitar 15 km ke arah selatan dari ibu kota Belgia, Brussels. Pertempuran itu merupakan pertempuran terakhir Napoleon melawan pasukan gabungan Inggris-Belanda-Jerman. Pertempuran ini juga dicatat dalam sejarah sebagai penutup dari seratus hari sejak larinya Napoleon dari pengasingannya di pulau Elba.

      Sedangkan Tugu Singa tersebut didirikan pada zaman pemerintahan pendudukan tentara Jepang (1942-1945). Setelah Indonesia merdeka, namanya diganti menjadi Lapangan Banteng. Terdapat kemungkinan pada zaman dahulu tempat yang kini menjadi lapangan itu dihuni berbagai macam satwa liar seperti macan, kijang, dan banteng. Pada waktu J.P. Coen membangun kota Batavia di dekat muara Ciliwung, lapangan tersebut dan sekelilingnya masih berupa hutan belantara yang sebagian berpaya–paya. Sebelah timur dijalan Lapangan banteng timur tedapat Kantor Satlantas Polres jakarta Pusat.

      Lapangan Banteng merupakan lapangan yang memiliki monumen historis Pembebasan Irian Barat. Dulunya lapangan ini bernama Waterlooplein. Lapangan ini di evitalisasi Lapangan Banteng yang setelah satu tahun pengerjaan yang dimulai sejak April 2017 lalu telah selesai.  Lapangan yang juga menjadi tempat berdirinya monumen pembebasan Irian Barat tersebut, kini bisa dinikmati oleh warga sebagai tempat rekreasi.  Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berkesempatan meresmikan Lapangan Banteng yang gagasan revitalisasinya atas inisiatif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang kala itu menjabat sebagai Gubernur menggantikan Joko Widodo yang melenggang ke istana. Lapangan ini bisa jadi tempat untuk berolahraga, mencari semangat nasionalisme dari kutipan para pahlawan yang ada di dinding dinding lapangan tersebut, berfoto-foto, playground untuk anak-anak, menonton air mancur bernari sesuai dengan jam pertunjukan, dan juga dudukduduk menikmati suasana

Comments

Popular posts from this blog

STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP)

Kode Etik, Profesi Insinyur

ETIKA BISNIS