Stadar Industri,Standar Teknik
Standar Industri Indonesia (SII)
adalah standar mutu produk hasil industri Indonesia yang diterapkan atas dasar
Surat Keputusan Menteri Perindustrian No. 210 tahun 1979 tentang Penetapan
Kembali Standarisasi Industri, dan Surat Keputusan Menteri Perindustrian No.
130 tahun 1980 tentang Petunjuk Pelaksanaan tanda - tanda SII.
SII disusun oleh Pusat
Standarisasi Industri di bawah koordinasi Badan Penelitian dan Pengembangan
Industri, Departemen Perindustrian, dan ditetapkan atas dasar konsensus
Nasional. Dipandang dari segi penerapannya, ada dua jenis SII, yakni SII wajib
dan SII suka rela. Sii wajib adalah standar mutu produk yang wajib diikuti
produsen untuk beberapa jenis produk tertentu yang menyangkut keamanan dan
keselamatan orang banyak, misalnya semen, besi beton, kabel,lampu, pelat baja,
kaca lembaran,dll. Sedangkan SII sukarela adalah standar mutu produk yang
dianjurkan, tetapi tidak diwajibkan kepada produsen, SII suka rela meliputi
berbagai produk makanan, minuman, tekstil, dan sebagainya.
Manfaat penerapan SII
1. Manfaat SII bagi produsen:
- Perencanaan dan pengembangan produk lebih mudah, terarah, dan efektif;
- Pengawasan mutu lebih mudah;
- Karena bahan baku juga standar, proses produksi lebih efisien;
- Mutu produk lebih terjamin dan terpercaya, sehingga lebih mudah memasarkannya ke dalam dan ke luar negeri.
2. Manfaat bagi konsumen
- Konsumen tahu dengan pasti mutu produk yang dibelinya;
- mempermudah konsumen membeli produk;
- Keamanan dan keselamatan pemakaian produk lebih terjamin.
3. Manfaat SII bagi pemerintah:
- mempermudah pengawasan atas produk - produk yang dihasilkan berbagai jenis industri.
- Usaha pembinaan industri ke kondisi usaha yang lebih sehat mudah dilaksanakan.
- mendorong peningkatan ekspor hasil industri.
Standard Teknik adalah serangkaian eksplisit persyaratan yang harus
dipenuhi oleh bahan, produk, atau layanan. Jika bahan, produk atau jasa gagal
memenuhi satu atau lebih dari spesifikasi yang berlaku, mungkin akan disebut
sebagai berada di luar spesifikasi. Sebuah standard teknik dapat dikembangkan
secara pribadi, misalnya oleh suatu perusahaan, badan pengawas, militer, dll:
ini biasanya di bawah payung suatu sistem manajemen mutu.
Mereka juga dapat dikembangkan
dengan standar organisasi yang sering memiliki lebih beragam input dan biasanya
mengembangkan sukarela standar : ini bisa menjadi wajib jika diadopsi oleh
suatu pemerintahan, kontrak bisnis, dll.
Istilah standard teknik yang
digunakan sehubungan dengan lembar data (atau lembar spec). Sebuah lembar data
biasanya digunakan untuk komunikasi teknis untuk menggambarkan karakteristik
teknis dari suatu item atau produk. Hal ini dapat diterbitkan oleh produsen
untuk membantu orang memilih produk atau untuk membantu menggunakan produk.
Penggunaan Standard Teknik
Dalam rekayasa, manufaktur, dan
bisnis, sangat penting bagi pemasok, pembeli, dan pengguna bahan, produk, atau
layanan untuk memahami dan menyetujui semua persyaratan. Standard teknik adalah
jenis sebuah standar yang sering dirujuk oleh suatu kontrak atau dokumen
pengadaan. Ini menyediakan rincian yang diperlukan tentang persyaratan khusus.
Standard teknik dapat ditulis oleh instansi pemerintah, organisasi standar
(ASTM, ISO, CEN, dll), asosiasi perdagangan, perusahaan, dan lain-lain.
Sebuah standard teknik produk
tidak harus membuktikan suatu produk benar. Item mungkin diverifikasi untuk
mematuhi standard teknik atau dicap dengan nomor standard teknik: ini tidak,
dengan sendirinya, menunjukkan bahwa item tersebut adalah cocok untuk
penggunaan tertentu. Orang-orang yang menggunakan item (insinyur, serikat
buruh, dll) atau menetapkan (item bangunan kode, pemerintah, industri, dll)
memiliki tanggung jawab untuk mempertimbangkan pilihan standard teknik yang
tersedia, tentukan yang benar, menegakkan kepatuhan, dan menggunakan item
dengan benar.
Dalam kemampuan proses
pertimbangan sebuah standard teknik yang baik, dengan sendirinya, tidak selalu
berarti bahwa semua produk yang dijual dengan standard teknik yang benar-benar
memenuhi target yang terdaftar dan toleransi. Realisasi produksi dari berbagai
bahan, produk, atau layanan yang melekat dengan melibatkan variasi output.
Dengan distribusi normal, proses produksi dapat meluas melewati plus dan minus tiga
standar deviasi dari rata-rata proses. Kemampuan proses bahan dan produk harus
kompatibel dengan toleransi teknik tertentu. Adanya proses kontrol dan sistem
manajemen mutu efektif, seperti Total Quality Management, kebutuhan untuk
menjaga produksi aktual dalam toleransi yang diinginkan.
Comments
Post a Comment