ASPEK DESAIN, ASPEK PRODUKSI DAN TEKNOLOGI


ASPEK DESAIN, ASPEK PRODUKSI DAN TEKNOLOGI

      Desain merupakan suatu proses yang dapat dikatakan telah seumur dengan keberadaan manusia di bumi. Hal ini sering tidak kita sadari. Akibatnya, sebagian dari kita berpendapat seolah-olah desain baru dikenal sejak jaman modern dan merupakan bagian dari kehidupan modern.
      Desain produk merupakan salah satu bidang ke ilmuan yang terintegrasi dengan segala bentuk aspek kehidupan manusia dari masa kemasa. Memadukan unsur khayal dan orientasi penemuan solusi untuk berbagai masalah yang dihadapi manusia dengan menjembatani estetika serta teknologi yang masingmasingnya dinamis dan memiliki pola tertentu dalam perkembangannya.
      Lingkup desain produk dapat dikatakan hampir tidak terbatas, melingkupi semua aspek yang memungkinkan untuk dipecahkan oleh profesi/ kompetensi ini. Namun demikian jika mengacu pada perkembangan internasional, terdapat wilayah profesi yang tegas terdiri atas desain produk, desain grafis, dan desain interior. Wilayah desain yang disebutkan ini wilayah desain yang diletakkan pada bidang seni rupa. Berdasarkan pembagian wilayah desain tersebut, desain produk merupakan salah satu dari wilayah desain yang ada.
     Dalam perkembangan selanjutnya profesi ini terbagi atas beberap kelompok kompetensi (mungkin juga dapat berkembang sejalan dengan perkembangan jaman), yaitu:
  • Desain produk peralatan
  • Desain perkakas lingkungan
  • Desain alat transportasi
  • Desain produk kerajinan (Kriya)


      Perencanaan produk adalah proses menciptakan ide produk dan menindaklajuti sampai produk diperkenalkan ke pasar. Selain itu perusahaan harus memiliki stategi cadangan apabila produk gagal dalam pemasarannya.
  • Market Research dan Feasibility Study Market Research

Dilakukan untuk mengetahui selera pasar pada umumnya. Dari market research ini bisa didapatkan produk seperti apa yang konsumen butuhkan atau inginkan.
  • Brainstorming

Brainstorming, atau dalam bahasa Indonesia juga disebut sebagai curah pendapat, adalah proses mengumpulkan ide-ide untuk mencari solusi/jalan keluar dari masalah yang didiskusikan. Dari proses berdiskusi ini akan didapatkan garis besar barang yang akan dibuat, cara kerja, komponen yang akan dipakai, dan lain sebagainya. Misalnya kita ingin membuat mesin penghisap debu, akan terbayang untuk membuatnya dibutuhkan motor, chasing/wadah, filter/saringan, hose/pipa, mulut pipa dan sebagainya.
  • Menentukan Tujuan dan Batasan Produk

Tujuan dan batasan diperlukan agar kita tidak berlebihan dalam merancang produk tersebut yang akan berakibat mahalnya harga jual ke konsumen. Konsumen tentu saja menginginkan nilai tambah yang ditawarkan dalam produk tersebut sepadan dengan biaya yang dikeluarkannya (reasonable price). Tentu saja market research diperlukan untuk mengetahui selera pasar. Dari menentukan tujuan dan batasan ini kita memperoleh spesifikasi komponen-komponen dan material apa saja yang akan dipakai.
  • Menggambar Produk

Dengan menggambarkan produk berdasarkan hubungan dimensi komponen-komponen yang sudah ditentukan dalam tahap-2 di atas, kita akan mendapatkan ilustrasi produk jadi. Produk bisa digambar dalam 2 dimensi atau 3 dimensi, biasanya gambar 3 dimensi lebih mudah dimengerti oleh sebagian besar orang. Merancang produk dalam 3 dimensi bisa dilakukan dengan menggunakan software SolidWorks, Inventor, Catia dll.
  • Review Produk

Produk review dilakukan untuk mengevaluasi apakah ada kekurangan pada rancangan yang sudah dibuat desainnya sampai tahap gambar ini. Diskusi dengan melihat gambar produk biasanya lebih mudah berkembang daripada hanya membayangkannya saja. Pada tahap ini kembali dilakukan brainstorming untuk mendapatkan hasil yang optimal dan meminimalisir masalah yang akan timbul ketika produksi masal nanti. Pada tahap ini pula biasanya produk yang sedang dirancang perlu dibenahi disana-sini.
  • Membuat Prototype/Sample

Sample barang yang akan diproduksi masal bisa dibuat dengan berbagai cara. Untuk produk-produk dari resin bisa dimodelkan dengan mesin rapid prototyping, desain body mobil yang stylish bisa dimodelkan dengan tanah liat khusus, kardus pembungkus produk bisa dibuat dengan tangan. Untuk produk-produk yang sudah umum tidak perlu sampai membuat sample barangnya (produk-produk dari besi), namun memerlukan ketelitian dalam menggambar dan tidak boleh ada kesalahan gambar yang bisa berakibat fatal: barang reject.
  • Uji Coba

Sebelum dipasarkan tentu kita perlu menguji apakah barang yg kita buat ini benar-benar handal atau tidak. Ada yang mengujinya berdasarkan waktu, ditekan, dijatuhkan, dan lain-lain. Produsen telepon seluler seperti nokia memiliki mesin khusus untuk menguji ponsel-ponsel buatan mereka supaya tahan terhadap bantingan. Jika ditemukan hal-hal yang tidak memuaskan tentu saja produk tersebut perlu didesain ulang (kembali ke tahap 3). Hal-hal yang memuaskan tentu saja harus dilihat dari sudut pandang konsumen, bukan produsen. Begitulah produsen-produsen besar saat ini mengkaji terus menerus produk mereka agar nama produk yang mereka buat tetap terjaga.
  • Poduksi Masal

Dalam produksi masal perlu adanya kontrol kualitas agar konsumen tidak sampai menerima barang yang rusak.
  • Garansi

Garansi adalah layanan purna jual yang diberikan oleh perusahaan yang membuat produk tersebut agar konsumen tenang jika sewaktu-waktu ada kerusakan pada barang tersebut. Banyak konsumen yang lebih memilih membayar agak lebih mahal untuk mendapatkan garansi dan ketenangan dalam pemakaian produk.

      Daya tarik kemasan merupakan salah satu faktor yang paling menentukan dalam kesuksesan pemasaran. Daya tarik kemasan merupakan magnet utama yang akan menarik minat konsumen untuk memperhatikan serta menilai produk hingga mempengaruhinya untuk melakukan pembelian. Daya tarik kemasan ditentukan dari pemilihan desain, bentuk, bahan, material dan struktur kemasan.
Pemilihan Desain Kemasan
       Menurut Kotler (2003), terdapat enam faktor yang penting dalam mempengaruhi kemasan, yaitu: size, form, material, colour, text, brand. Secara rinci dijelaskan sebagai berikut:
  • Warna (colour) 

Konsumen melihat warna jauh lebih cepat dari pada melihat bentuk atau rupa dan warnalah yang pertama kali produk dipajangkan. Ada beberapa fungsi warna dalam kemasan yaitu: Untuk identifikasi, untuk menciptakan suatu citra dan untuk meningkatkan daya beli.
  • Bahan (material)

Terdapat beberapa macam bahan yang digunakan untuk kemasan, diantaranya: Kertas, botol, aluminium foil, plastik dan logam.
  • Bentuk (form)

Bentuk kemasan merupakan pendukung utama terciptanya seluruh daya tarik visual. Bentuk biasanya ditentukan oleh sifat produknya, pertimbangan mekanis, kondisi penjualan, pertimbangan pemajangan dan cara penggunaan. Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan dalam sebuah kemasan: bentuk kemasan yang sederhana, suatu bentuk yang teratur mempunyai daya tarik yang lebih, suatu bentuk yang seimbang, bentuk kemasan yang mudah terlihat.
  • Ukuran (size)

Ukuran kemasan tergantung pada jenis produk yang dibungkusnya, baik untuk ukuran panjang, lebar, maupun tipis dan tebalnya kemasan.
  • Logo (brand)

Merek dagang atau logo perusahaan memiliki peranan penting dalam meningkatkan kemasan contohnya komunikatif, identitas simbol.
  • Topografi (text)

Topografi adalah teks pada kemasan yang berupa pesan-pesan kita untuk menjelaskan produk yang di tawarkan sekaligus menyerahkan konsumen untuk bersikap dan bertindak sesuai dengan harapan produsen.
      Kemasan harus membantu menjual produk dengan cara menarik minat membeli, mengidentifikasi produk, dan memberikan alasan untuk membeli. Cara lain untuk melihat sebuah kemasan adalah dengan menerapkan test VIDP pada setiap pasar sebagai berikut:
  • Visibilitas. Kemasan harus dengan mudah dibedakan dari kompetisi visual.

Informatif. Kemasan harus dengan cepat menyampaikan sifat kandungannya.
Dampak Emosional. Kemasan harus menciptakan kesan yang menguntungkan di dalam benak pelanggan.
Praktis. Fungsi kemasan untuk proteksi dan digunakan di dalam rumah tangga.
  • Pemilihan Bahan Kemasan

Pengetahuan dasar mengenai berbagai tipe material, bahan dan struktur kemasan adalah langkah berikutnya setelah desain kemasan ditentukan. Berikut adalah beberapa bahan dan material yang sering dipakai sebagai kemasan:
  • Kardus

Kardus bisa menjadi kemasan yang fungsional, murah dan dapat didaur ulang. Sifat fungsional kardus memungkinkan kreatifitas struktural dan bahkan karton lipat sederhana bisa menjadi solusi yang baik karena permukaannya yang luas dan datar dapat berfungsi sebagai tempat untuk membangun billboarding bagi identitas merek.
  • Plastik

Terdapat banyak variasi plastik yang menawarkan kualitas dan properti yang berbeda-beda yang melayani serangkaian kebutuhan penyimpanan. Desain kemasan plastik dengan kontur atau bentuk yang khas akan mudah diidentifikasi dan memberikan karakter bagi suatu kategori produk.
  • Karton Lipat

Karton lipat biasanya didesain dengan konstruksi selembar kardus atau kardus gelombang yang dipres, kemudian diberi alur untuk dilipat, dan dilem untuk menghasilkan sebuah bentuk struktur.
  • Kotak Jadi

Kotak jadi adalah struktur kaku yang telah dicetak dengan bagian atas dan bagian bawah. Kotak jadi umumnya dibuat dari kardus yang berat atau papan yang terbuat dari serpihan kayu dan dilaminasi dengan kertas dekoratif, material dekoratif atau material lainnya. Struktur ini merupakan struktur rumit yang memberikan kesan mewah dan menambah daya tarik visual bagi produk.
  • Kaleng

Kaleng logam telah dipakai sebagai kemasan sejak awal 1800, dikembangkan untuk menyuplai makanan kepada militer Inggris dan kemudian diperkenalkan ke Amerika Serikat, mengawali diproduksinya kaleng besi lapis timah pertama. Saat ini kaleng logam sangat ringan dan seringkali dilapisi dengan material yang mencegah interaksi dengan produk. Kaleng merupakan benda yang kuat, hemat ruang, dan dapat didaur-ulang.
  • Logam

Kemasan logam dibuat dari timah, aluminium dan baja. Ketersediaan bahan baku produksi telah membuat material kemasan ini sebagai struktur berbiaya rendah untuk dapat di produksi. Makanan hasil olahan, aerosol, cat, bahan kimia dan produk-produk otomotif adalah beberapa produksi konsumsi umum yang menggunakan kaleng dan botol baja. Aluminum seringkali digunakan dalam kategori produk minuman berkarbonasi serta kategori kesehatan dan kecantikan.
  • Kaca

Kontainer kaca dikenalkan dalam bentuk, ukuran dan warna yang sangat bervariasi dan merupakan struktur yang umum dalam hampir semua kategori produk konsumsi. Kaca dapat dicetak menjadi bentuk yang beraneka ragam dengan bagian bukaan dan ornamen yang bervariasi. Desain botol yang inovatif menggunakan pelabelan dan teknik cetak yang berbeda-beda adalah sarana untuk mencapai desain kemasan yang sesuai. Secara alamiah, sifat kaca yang inert (tidak bereaksi dengan isi yang dikandungnya) membuatnya lebih sesuai dibandingkan material lainnya yang cenderung berinteraksi dan mempengaruhi makanan, obat-obatan dan beberapa produk lain.

      Berkaitan dengan pemilihan teknologi, biasanya suatu produk tertentu dapat diproses dengan lebih dari satu cara, sehingga teknologi yang dipilih juga perlu ditentukan secara jelas. Patokan umum yang dapat dipakai seperti  dengan mengetahui seberapa jauh derajat mekanisasi yang diinginkan juga manfaat ekonomi yang kelak diharapkan.
      Teknologi untuk memproduksi barang maupun jasa terus berkembang sesuai dengan kemajuan zaman. Kemajuan teknologi hendaknya dapat berdampak pada efisiensi yang tinggi dalam proses produksi sekaligus menghasilkan produktivitas yang tinggi pula. Namun, selain terdapat keuntungan ada juga kelemahan – kelemahan dalam hal perkembangan teknologi itu sendiri yang harus diketahui.
      Kualitas dari sebuah produk merupakan suatu kesatuan karakteristik  yang dapat menentukan apakah produk dapat memenuhi harapan para konsumen atau kah tidak. Kualitas dapat dipahami dengan menggunakan trilogi manajerial, yang meliputi seperti perencanaan, perbaikan, dan juga pengendalian mutu. Sehingga dengan menggunakan teknologi yang ada mutu dari sebuah produk tidak akan berkurang dan seharusnya semakin menjadi lebih baik.

PERANCANGAN PROSES PRODUKSI


Strategi proses didalam manajemen operasional disebut juga sebagai stategi transformasi input faktor menjadi outputs. Strategi yaitu untuk dapat memproduksi barang dan jasa yang sesui dengan keinginan konsumen yang selalu berubah-ubah, dilakukan dengan sistem tranformasi yang efektif dan efisien. Didalam sistem operasiaonal dikenal ada 4 stategi proses yaitu;
  • Proses Produksi yang Terputus-putus (Intermitten Process)

Merupakan kegiatan operasional yang mempergunakan peralatan produksi yang disusun dan diatus sedemikian rupa, yang dapat dimanfaatkan untuk secara fleksible untuk mendapatkan berbagai produk dan jasa. Pada umumnya, proses intermitten merupakan sistem operasional yang tidak terstandadisasi, hanya berdasarkan keinginan pelanggan pada saat dilakukan pemesanan. Sebagai contoh dibidang produksi dan dibidang pelayanan.
  • Proses Produksi yang Kontinu (Continous Proscess)

Merupakan proses produksi yang mempergunakan peralatan produksi yang disusun dan diatur dengan memperhatikan urutan-urutan kegiatan atau routing dalam menghasilkan produk dan jasa, serta bahan di dalam prose telah terstandardisasi. Contoh;  minuman ringan.
  • Proses Produksi Berulang-ulang (Repetitive Process)

Merupakan proses produksi yang menggabungkan fungsi intermitten process dan continous process. Tetapi proses ini mempergunakan bagian dan bahan komponen yang berbagai jenis dianta proses continu.

  • Produksi Massa (Mass Customization)

Merupakan proses produksi dengan menggabungkan Intermitten Process, Contious Process, serta Repetitive Process, yang menggunakan berbagai komponen bahan, mempergunakan teknik skedul produksi dan mengutamakan kecepatan pelayanan. Umumnya, mass customization merupakan pengabungan usaha produk barang dan jasa pelayanan, sebagian besar pada operasional layanan (jasa).

      Mesin dan peralatan mesin merupakan sebagian dari sejarah peradaban manusia dalam usaha peningkatan produktivitas buruh dan memperbanyak produk baik variasi/ragamnya maupun jumlah untuk memenuhi kebutuhan manusia. Jadi adanya mesin-mesin sangat membantu manusia dalam melakukan proses pengerjaan / produksi suatu barang, sehingga barang-barang dapat dihasilkan dalam waktu yag lebih pendek, jumlah yang lebih banyak dan kualitas yang lebih baik.
      Mesin dan peralatan mesin merupakan sebagian dari sejarah peradaban manusia dalam usaha peningkatan produktivitas buruh dan memperbanyak produk baik variasi/ragamnya maupun jumlah untuk memenuhi kebutuhan manusia. Jadi adanya mesin-mesin sangat membantu manusia dalam melakukan proses pengerjaan / produksi suatu barang, sehingga barang-barang dapat dihasilkan dalam waktu yag lebih pendek, jumlah yang lebih banyak dan kualitas yang lebih baik.

      “Tata letak pabrik dapat didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas–fasilitas pabrik guna menunjang kelancaran proses produksi. Pengaturan tersebut akan memanfaatkan luas area (space) untuk penempatan mesin atau fasilitas penunjang produksi lainnya, kelancaran gerakan–gerakanmaterial, penyimpanan material (storage) baik yang bersifat temporer maupun permanen, personil pekerja dan sebagainya”. Secara sempit, Plant Layout diartikan sebagai pengaturan tata letak/penyusunan fasilitas fisik dari pabrik tersebut.
      Dalam tata letak pabrik ada 2 (dua) hal yang diatur letaknya yaitu pengaturan mesin (machine layout) dan pengaturan departemen yang ada dari pabrik (department layout).
    Bilamana kita menggunakan istilah tata letak pabrik, seringkali hal ini kita artikan sebagai pengaturan peralatan/fasilitas produksi yang sudah ada (the existing arrangement) ataupun bisa juga diartikan sebagai perencanaan tata letak pabrik yang baru sama sekali (the new layout plan).

      Tata letak merupakan satu keputusan penting yang menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang. Tata letak memiliki banyak dampak strategis karena tata letak menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses fleksibilitas, dan biaya, serta kualitas lingkungan kerja, kontak pelanggan, dan citra perusahaan. Tata letak yang efektif dapat membantu organisasi mencapai sebuah strategi yang menunjang diferensiasi, biaya rendah, atau respon cepat.


      Perencanaan produksi adalah aktivitas untuk menetapkan produk yang diproduksi, jumlah yang dibutuhkan, kapan produk tersebut harus selesai dan sumber-sumber yang dibutuhkan. Pengendalian produksi adalah aktivitas yang menetapkan kemampuan sumber-sumber yang digunakan dalam memenuhi rencana, kemampuan produksi berjalan sesuai rencana, melakukan perbaikan rencana. Tujuan utamanya adalah memaksimumkan pelayanan bagi konsumen, meminimumkan investasi pada persediaan, perencanaan kapasitas, pengesahan produksi dan pengesahan pengendalian produksi, persediaan dan kapasitas, penyimpanan dan pergerakan material, peralatan, routing dan proses planning, dan sebagainya.


sumber:
https://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/materi_1_DESAIN_PRODUK.pdf
https://grapadikonsultan.co.id/aspek-teknik-dan-teknologi-dalam-studi-kelayakan-bisnis/
https://medium.com/@indotesis/pemilihan-desain-dan-bahan-kemasan-ee73503d8765
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00484-TIAS%20Bab%202.pdf

Comments

Popular posts from this blog

STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP)

Kode Etik, Profesi Insinyur

ETIKA BISNIS