Pengabdian Seorang Penari Gandrung

(Tinjauan Manusia dan Tanggung Jawab Serta Pengabdian)

Tarian Gandrung Banyuwangi dibawakan sebagai perwujudan rasa syukur masyarakat setiap habis panen. melibatkan seorang wanita penari profesional yang menari bersama-sama tamu (terutama pria) dengan iringan musik (gamelan). Gandrung merupakan seni pertunjukan yang disajikan dengan iringan musik khas perpaduan budaya Jawa dan Bali.

kata “gandrung” diartikan sebagai terpesonanya masyarakat Blambangan (Banyuwangi) yang agraris kepada Dewi Sri Padi yang membawa kesejahteraan bagi masyarakat.

Pada film gandrung diceritakan seorang wanita yang bernama mesti, yang lahir pada 5 Juli 1954, Ia lahir pada hari kamis wage dan mulai menari sejak usia 10 tahun. Dia harus menari karena itu merupakan janji bibi yang merawatnya, karena waktu itu mesti sering sakit – sakitan, jadi apabila dia memperoleh kesembuhan mesti harus menari.

Menjadi penari Gandrung merupakan sebuah tanggung jawab yang besar bagi penarinya. Karena Tari Gandrung merupakan kesenian yang sangat penting di daerah Banyuwangi dan merupakan kesenian yang memiliki keindahan juga menjadi wujud dari masyarakatnya.
Di dalam Tari Gandrung ada tiga tahap yang ada dan mempunyai arti masing – masing. 
1. Tahap pertama penari menyanyikan lagu podononton
2. tahap kedua pacu gandrung : penari menari dengan penonton / melayani penonton
3.tahap yang ketiga sublek sungkem : penari menari sebagai tarian permohonan maaf atas apa yang dibawakannya semalam.
Pada tiga tahap tarian tersebut tarian yang dibawakan di tahap kedua yang menjadi tanggung jawab besar bagi penari, karena keindahan tarian tersebut terkadang membawa hal – hal yang tidak baik yang dilakukan penonton dan hal tersebut yang akan menurunkan minat masyarakat pada Tari Gandrung.

film gandrung juga mengandung pengabdian, karna melakukannya dengan iklas dan dengan rasa kasih sayang. walaupun Gandrung dinilai negatif , dikarenakan dalam gandrung ada proses dimana tahapan pacu gandrung, karena penari di haruskan melayani semua tamu, kadang – kadang di luar norma. Sehingga penyajian dari gandrung itu sendiri menjadi tidak pantas, karen inilah menurunnya apresiasi dari masyarakat dan penari penerus gandrung.


DAFTAR PUSTAKA
http://dotcomcell.com/BANYUWANGIONLINE/GANDRUNG/
https://id.wikipedia.org/wiki/Gandrung_Banyuwangi
https://ibnuandrians.wordpress.com/2012/04/25/manusia-dan-keindahan/

Comments

Popular posts from this blog

STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP)

Kode Etik, Profesi Insinyur

ETIKA BISNIS